Sekjen KLHK Paparkan 2 Strategi Pembangunan Kalimantan Utara, Apa Saja?
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono memaparkan sejumlah strategi pembangunan Kalimantan Utara Berkelanjutan.
Hal tersebut diutarakan dalam seminar nasional bertemakan “Membangun Kolaborasi Pasca Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Maju” yang dihelat IKA PIMNAS pada Jum’at (12/8) di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
Menurut dia, strategi tersebut dilakukan melalui dua pendekatan, yakni integrated landscape management dan transglobal leadership.
Dalam konsep dasar lanskap dan isu keberlanjutan terdapat lima indikator utama, yaitu udara yang bersih dan sehat, lahan subur, air bersih dan sehat, laut yang sehat, dan keanekaragaman hayati.
Jika dilihat karekteristik dan kondisi lanskap Kalimantan Utara, kawasan hutan didominasi hutan produksi 47 persen, hutan lindung 15 persen, dan hutan konservasi 18 persen.
Kaltara juga memiliki keragaman mangrove pada Delta Kayan Sembakung, serta kontribusi PDRB-nya didukung oleh sektor perdagangan pertambangan.
Hal ini merupakan modal sekaligus tantangan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Utara.
“Untuk itu, diperlukan konsep pengelolaan lanskap secara terpadu di Kalimantan Utara melalui peningkatan manajemen sumber daya hutan dan peningkatan administrasi dan tata kelola pertanahan,” ucap Bambang, Sabtu (13/8).