Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sekjen PDIP: Ahok-Djarot Tak Mempan Diserang

Jumat, 27 Januari 2017 – 23:40 WIB
Sekjen PDIP: Ahok-Djarot Tak Mempan Diserang - JPNN.COM
Basuki Tjahaja Purnama (kanan), saat debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Jumat (27/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com -Debat putaran kedua para pasangan peserta Pilkada DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1) tak luput dari warna serangan yang mayoritas mengarah ke Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dua pasangan calon lainnya, Agus Harimurti-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, entah sengaja atau tidak, selalu berusaha menyerang Ahok-Djarot.

"Meskipun desain pertanyaan sepertinya mengkritisi pasangan nomor 2 (Ahok-Djarot), namun hal yang mengejutkan terjadi. Ahok-Djarot mampu keluar dari kepungan. Pasangan dengan elektabilitas tertinggi menurut SMRC tersebut mampu menampilkan solusi konkret," ujar Hasto, menilai hasil debat malam tadi.

"Birokrasi DKI bersih dari pungli, pelayanan publik meningkat, dan muncul kesadaran kolektif untuk meningkatkan kinerja birokrasi. Karena itulah sungai-sungai bersih, taman-taman baru dibangun, dan program KJP dan KJS bisa diterima secara luas," imbuhnya.

Hasto menilai bahwa ada strategi yang salah diterapkan oleh pasangan nomor 1 (Agus-Sylvi) dan nomor 3 (Anies-Sandi). "Mereka terlalu berambisi menyerang Ahok-Djarot, sampai melewatkan gagasan penting yang konkret untuk mengatasi berbagai persoalan di DKI. Kembali terbukti bahwa Pak Ahok semakin matang, dan sama sekali tidak ada nada emosi yang muncul," ucapnya.

Hasto pun sangat terkesan dengan closing statement Ahok-Djarot. "Kalau pasangan lain masih beretorika memerangi ketidakadilan, maka Ahok-Djarot sudah membuktikan bagaimana melawan ketidakadilan tersebut," tuturnya.

Demikian halnya terhadap isu relokasi warga di bantaran sungai, Hasto menila pendirian Agus-Sylvi bergeser. Sebab sungai memang memerlukan jalan inspeksi, dan pengamanan bantaran sungai. Hasilnya, sungai Ciliwung pun dapat dikembalikan lebarnya yang semula 20 m, menjadi 50 m. "Dampaknya praktis tidak ada banjir di DKI Jakarta," ujar Hasto.

Menurutnya, publik pun bisa mengkritisi kesalahan penyampaian data Angka Partisipasi Murni yang disampaikan Anies. "Begitu bersemangat mengkritisi Ahok, sampai menggunakan data APM yang tidak akurat," pungkas Hasto. (adk/jpnn)

Debat putaran kedua para pasangan peserta Pilkada DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1) tak luput dari warna serangan yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News