Sekolah Negeri Seragam Kurikulum 2013
Dia menambahkan, siswa sudah telanjur nyaman dengan metode K-13. Selain itu, buku semester II sudah sampai di sekolahnya akhir 2014. Sebelum dibagikan kepada siswa, buku-buku tersebut diberi stempel agar bisa diidentifikasi sebagai inventaris sekolah. ”Sekarang masih hari pertama masuk sekolah, jadi belum dibagikan. Insya Allah, setelah semua distempel, minggu ini kami distribusikan,” ucapnya.
Namun, ada pula kendalanya. Wiwik mengatakan, sistem penilaian pada K-13 lebih rumit. Setiap siswa diberi penilaian mendalam secara objektif dalam bentuk deskriptif. ”Guru akan lebih sibuk menilai daripada mengajar,” tuturnya.
Di sisi lain, sekolah-sekolah negeri di Surabaya tetap melanjutkan K-13. Namun, pelaksanaan pembelajaran pada hari pertama tidak seratus persen lancar. Di SMAN 15 misalnya, buku K-13 belum dibagikan kepada siswa. Raditya, siswa kelas X SMAN 15, mengatakan, pada hari pertama masuk setelah libur panjang, pembelajaran berjalan efektif. Kelas full sampai jam terakhir. Namun, lanjut dia, siswa belum mendapatkan buku-buku K-13.
Hal senada diungkapkan Audi Naura, siswa kelas X lain. Meski buku belum di tangan siswa, pembelajaran di kelasnya tetap efektif. Mungkin buku-buku itu dibagikan pada minggu-minggu ini.
Lain halnya dengan SMAN 16. Buku-buku K-13 sudah diterima siswa pada hari pertama. Humas SMAN 16 Sujanty mengungkapkan, semua buku K-13 sudah diterima sekolah dan dibagikan kepada siswa. Sejauh ini, secara nasional K-13 diterapkan untuk para siswa SD kelas I, II, IV, dan V; siswa SMP kelas VII dan VIII; serta siswa SMA kelas X dan XI. (der/sti/kit/c7/ayi)