Selain PEN, Pemerintah Juga Diminta Fokus Pada Penanganan Covid-19
"Saat ini kita akan sulit berkomunikasi dengan negara luar. Negara kita terburuk nomor 4 di dunia dalam penangan covid-19. Dengan penambahan kasus sekitar 3.000 orang lebih dalam sehari menjadi sorotan dunia negara ini tidak serius pada pengendalaian wabah. Negara luar hanya bisa menilai dan menjadi kesimpulan buat mereka bahwa Indonesia tidak dapat di dekati dalam arti kita sudah di Blacklist,” ujar Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menyarankan kepada pemerintah, agar seluruh instrumen kenegaraan memberikan konsentrasinya pada proyeksi pemerintah sendiri akan pertumbuhan ekonomi negara. Pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 mendatang berada pada kisaran 0 persen hingga -2 persen. Sedangkan untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2020, diproyeksikan bisa tumbuh positif 0,2 persen hingga -1,1 persen.
Nevi melihat, proyeksi ini bisa saja meleset, apakah makin buruk atau makin baik melesetnya. Karena asumsi tak terlihat berupa pilkada serentak bisa saja terjadi merubah situasi. kegiatan usaha cetak mencetak bahan promosi kandidat dan seluruh aktivitasnya akan menggerakkan roda ekonomi rakyat.
Menurutnya, ini kesempatan pemerintah merubah situasi kondisi negara kita dengan berfokus pada kesehatan dengan bersamaan dengan penyelamatan ekonomi rakyat kecil yang tersebar di puluhan ribu UMKM di Indonesia.
"Saya masih berharap, agar pemerintah menseriusi fokus penanganan kesehatan pada penyelesaian wabah yang bersamaan dengan penyelamatan ekonomi rakyat kecil. Tidak berubah keadaan wabah di negara kita boleh jadi ada yang perlu di evaluasi besar-besaran, dimana titik salahnya. Yang jelas, ada yang mesti dibenarkan pada pengelolaan anggaran negara untuk penanganan covid-19 ini," tutup Nevi Zuairina.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!