Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Selamat Hari Pancasila, Saatnya Menyebar Spirit Pembebasan demi Keadilan Sosial

Senin, 01 Juni 2020 – 10:46 WIB
Selamat Hari Pancasila, Saatnya Menyebar Spirit Pembebasan demi Keadilan Sosial - JPNN.COM
Garuda Pancasila. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh kalangan terutama anak-anak muda terus memahami Pancasila. Parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri itu meyakini Pancasila membawa spirit pembebasan untuk mewujudkan keadilan sosial.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, tantangan kekinian tentang membumikan Pancasila adalah bagaimana memfokuskan upaya guna mewujudkan keadilan sosial. "Keadilan yang harus diperjuangkan secara progresif dan penuh dengan nilai kemanusiaan yang menolak segala bentuk penindasan," ujar Hasto Kristiyanto melalui siaran pers dalam rangka Hari Pancasila, Senin (1/6).

Hasto menambahkan, Bung Karno mencetuskan istilah Pancasila pada 1 Juni 1945 sebagai respons atas pertanyaan Radjiman Wedyodiningrat tentang filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Bung Karno, tutur Hasto, juga menawarkan Pancasila kepada dunia saat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung, serta Sidang Umum PBB pada 30 September 1960.

Selamat Hari Pancasila, Saatnya Menyebar Spirit Pembebasan demi Keadilan Sosial

Di muka Sidang Umum PBB di New York, kala itu Bung Karno menyampaikan pidato berjudul To Build The World A New. “Membumikan Pancasila untuk dunia adalah perjuangan menciptakan perdamaian dunia, di mana kemerdekaan adalah hak segala bangsa,” sambung Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menegaskan, Pancasila sebagai ideologi berbeda dari kapitalisme-liberalisme, sekaligus bertentangan dengan marxisme-leninisme. “Keduanya mengandung benih-benih imperialisme kolonialisme, sementara Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia,” tutur Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, berbagai bentuk radikalisme juga tidak sesuai dengan Pancasila. Sebab Indonesia adalah negara kebangsaan yang berdiri kukuh di atas semua paham individu atau golongan.

“Radikalisme didasarkan pada ideologi yang tidak sesuai dengan sila ketuhanan dan anti-kemanusiaan,” sebutnya.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh kalangan terutama anak-anak muda terus memahami Pancasila dan mewujudkan semangat di dalamnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News