Selamat Hari Pancasila, Saatnya Menyebar Spirit Pembebasan demi Keadilan Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh kalangan terutama anak-anak muda terus memahami Pancasila. Parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri itu meyakini Pancasila membawa spirit pembebasan untuk mewujudkan keadilan sosial.
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, tantangan kekinian tentang membumikan Pancasila adalah bagaimana memfokuskan upaya guna mewujudkan keadilan sosial. "Keadilan yang harus diperjuangkan secara progresif dan penuh dengan nilai kemanusiaan yang menolak segala bentuk penindasan," ujar Hasto Kristiyanto melalui siaran pers dalam rangka Hari Pancasila, Senin (1/6).
Hasto menambahkan, Bung Karno mencetuskan istilah Pancasila pada 1 Juni 1945 sebagai respons atas pertanyaan Radjiman Wedyodiningrat tentang filsafat dan pandangan hidup bangsa Indonesia pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Bung Karno, tutur Hasto, juga menawarkan Pancasila kepada dunia saat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung, serta Sidang Umum PBB pada 30 September 1960.
Di muka Sidang Umum PBB di New York, kala itu Bung Karno menyampaikan pidato berjudul To Build The World A New. “Membumikan Pancasila untuk dunia adalah perjuangan menciptakan perdamaian dunia, di mana kemerdekaan adalah hak segala bangsa,” sambung Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menegaskan, Pancasila sebagai ideologi berbeda dari kapitalisme-liberalisme, sekaligus bertentangan dengan marxisme-leninisme. “Keduanya mengandung benih-benih imperialisme kolonialisme, sementara Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia,” tutur Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, berbagai bentuk radikalisme juga tidak sesuai dengan Pancasila. Sebab Indonesia adalah negara kebangsaan yang berdiri kukuh di atas semua paham individu atau golongan.
“Radikalisme didasarkan pada ideologi yang tidak sesuai dengan sila ketuhanan dan anti-kemanusiaan,” sebutnya.