Seluruh Negara Siaga Flu Babi
Selasa, 28 April 2009 – 11:12 WIB
Untuk mewaspadai munculnya penyakit tersebut di Indonesia, Departemen Kesehatan (Depkes) telah meminta pihak terkait untuk menghentikan impor daging babi. Selain itu, Depkes melakukan surveillance pada sejumlah peternakan babi di Indonesia yang jumlahnya kini mencapai 9 juta ekor. "Sementara bagi pendatang yang masuk ke Indonesia melalui bandara telah disiagakan thermo scanner," ujar Siti.
Thermo scanner adalah alat yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia yang bertemperatur tinggi. Jika tubuh manusia yang diperiksa lebih dari 38 derajat Celsius, alat akan berbunyi. Jika ada yang dicurigai terinfeksi flu babi, akan diberi Kartu Bahaya Kesehatan (Health Alert Card) yang sudah disiapkan Depkes. Kartu itu diberikan kepada perusahaan penerbangan dan pelabuhan. Kartu tersebut akan dibagikan dan harus diisi oleh pendatang mengenai kondisi kesehatannya. Misalnya, pendatang tersebut sedang flu atau tidak.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (PPBB) Depkes Rita Kusriastuti menambahkan, thermo scanner telah disiagakan di sepuluh bandara dan pelabuhan. Antara lain, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusumah di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Hang Nadim di Batam, Bandara Hasanudin di Makassar, Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Sepinggan di Balikpapan, dan Pelabuhan Tanjung Priok di Terminal satu dan dua. "Sedangkan untuk obat, telah disiapkan stok 3 juta obat tamiflu (obat yang sama untuk flu burung). Selain itu, 100 RS rujukan juga telah dilatih kembali," kata Rita.