Semangat Petani Hutan tak Kendur, Ikut e-Learning KLHK Sambil Menunggu Istri Melahirkan
Meski sinyal hilang timbul, mereka tidak kehabisan akal berpindah tempat secara cepat untuk mencari sinyal demi tetap bisa mengikuti kelas.
Maka saat pelatihan ini berakhir di setiap gelombang, kerap muncul kesan polos menggugah dari peserta. "Saya terharu," kata Manawi.
"Di masa pandemi ini kami tetap diperhatikan," tambahnya. Demkian juga ungkapan Ramlah seperti tertulis di atas tadi, yang merasa disayang oleh tutor dan panitia.
Swary Utami Dewi, anggota Tim Penggerak Percepatan Perhutanan Sosial mengaku sangat terharu mendengar cerita para peserta e-learning.
Dia termasuk yang menjadi tutor untuk kelas tersebut. Swary pula yang menyaksikan sendiri bagaimana tingkah para peserta dari berbagai daerah yang berusaha keras mencari sinyal demi mengikuti pelatihan online tersebut.
"Mendengar ungkapan-ungkapan ini, saya yang menjadi salah satu tutor juga turut merasa senang dan terharu. Ke depan, sesudah pandemi berakhir, beberapa peserta berharap pelatihan seperti ini, bisa dilakukan lagi. Jika perlu dikembangkan terus sesuai kebutuhan petani," tutur Swary. (jpnn)