Seminggu, Evakuasi Masih Terhambat
Minggu, 04 Desember 2011 – 11:55 WIB
Dikatakan, kendati telah dilakukan pencitraan sonar, namun hal tersebut tidak bisa dijadikan panduan setiap hari. Sebab, benda-benda tersebut mengalami terus pergeseran karena didorong arus. "Setiap hari bergeser beberapa meter, itu bisa dilihat dari tanda yang kita pasang," katanya.
Sementara, Direktur Operasional dan Pelatihan Basarnas, Marsekal Muda Sunarbowo Sandi, mengatakan, dari gambar pencitraan sonar terlihat di antara patahan Tenggarong dan patahan Samarinda tersebar sejumlah titik yang diduga kendaraan sepeda motor dan mobil. Kemudian ada juga benda berukuran 5,7 x 2,6 meter yang diprediksi adalah bus. Benda-benda tersebut berada di luar kerangka jembatan, sementara masih ada satu kendaraan yang berada di dalam kerangka.
"Nah, tadi kita berusaha mengikat bus tersebut. Ketika menurunkan bandul dari crane barge, ternyata menyenggol jembatan. Kita khawatir jika dipaksakan akan menyeret jembatan yang kemudian menggeser pylon (menara jembatan)," sebutnya. "Setelah itu kita coba lagi pada siang, ternyata hujan deras, dan angin sangat kencang. Angin kami khawatirkan bisa menggeser kabel dan pylon." Jadi tim evakuasi "dihajar" atas bawah; dari bawah arus deras dan jarak pandang nol kilometer, dan dari atas hujan dan angin kencang.