Semua Anak Panah Gibran
Oleh Dahlan IskanKhalil Gibran membawa ketenangan.
Tapi tidak ada kendaraan umum menuju Bhasarre. Saya sewa mobil. Dengan sopirnya. Yang juga belum pernah ke sana.
Inilah pertama kali saya ke luar kota. ‘Kota’ yang saya maksud adalah Beirut. Satu-satunya kota besar di Lebanon. Yang begitu besarnya.
Saya ke arah utara. Menyusuri pantai. Tidak putus-putusnya rumah. Dan rumah. Di sisi pantainya. Di sisi gunungnya.
Saya lewati daerah Harissa. Saya tengok lautnya. Saya longok gunungnya. Saya amati lalu-lalang cable car-nya. Yang menuju puncak Harissa. Yang ada patung Bunda Marianya. Yang di dunia ini tertinggi letaknya.
Tapi saya sudah ke patung Yesus Memberkati. Di puncak gunung Rio de Jaenero. Di Brazil.
Hati saya kan di Khalil Gibran.
Saya ingin cepat sampai di Bhassare. Meski harus mampir dulu ke hutan pohon cedar. Pohon langka. Yang ada di tengah-tengah bendera Lebanon itu.