Semua Karena Ulah Pembantu Cantik Itu
”Ibu itu tidak lihat kenyataan. Berkali-kali melihat Sephia nyolong di supermarket. Utang ke bank atas nama ayah. Sekarang sama suaminya mau nguasain rumah. Begitu kok sama ibu dibelain mati-matian terus,” kata alumnus ITS tahun 2010 lalu.
Sebenarnya, akhir tahun ini ia dituntut untuk menyelesaikan studinya.
Karena biaya hidup untuk studi di luar negeri sudah habis, dosen perguruan tinggi di Batam itu pun tetap nekat pulang ke Manukan, Surabaya untuk menyelesaikan urusan keluarganya yang harus segera diselasaikan.
”Adik sering sambat. Ayah juga sambat tapi kalau protes ibu selalu ngamuk-ngamuk dan minta cerai. Ya sudahlah semuanya manut omongan si Sephia,” jelasnya.
Sejak kecil, ibu satu anak itu sebenarnya sudah merasakan gelagat kejahatan sang pembantu. Ia sering membolak-balikkan fakta.
Pinjam uang ke tetangga atas nama orang tuanya. Akibatnya, kedua orang tuanya yang merupakan guru dikucilkan warga.
”Saya pulang, lha kok kamar saya dijadikan kamar tidur Sephia sama suaminya. Itu sudah tidak beres. Kebetulan teman kuliah saya banyak, tak minta bantuin cari tahu tentang tuh anak. Ternyata klepto dan hampir psikopat,” jelasnya.
Di situlah, Mira nekat mengusir Sephia. Pertengkaran ibu vs suami serta ketiga anaknya jadi besar sampai akhirnya Karin mengajukan gugatan cerai diantar Sephia di PA, November lalu.