Senarai Historis Penyair Bugis
Bagi satu-satunya pendiri Dewan Kesenian Makassar yang masih hidup itu, bekerja dan berkarya beda. "Berkarya adalah penyerahan spiritual batin yang tulus dan ikhlas bagi kreatifitas."
Tak ayal setelah membaca karya-karya Aspar, cendikiawan Mochtar Pabottinggi berkomentar, "Aspar adalah tangan yang terus mengetuk-ngetuk hati kita, hatinya sendiri, dan Penguasa Segala Hati."
60 Tahun Berkesenian
Hingga hari ini, setelah 60 tahun berkesenian, Aspar telah menelorkan skenario film, sejumlah karya drama, seribuan puisi. "Itu kurang. Harusnya beribu-ribu. Tapi, terkendala kerja."
Karyanya yang terpublikasi dalam bentuk buku, antara lain enam kumpulan puisi dan tiga buah novel.
Dalam hal berkarya, Aspar masih produktif. Dua bulan lalu dia baru saja merampungkan naskah teater. Judulnya Pengadilan Jalanan.
Bercerita tentang benturan antar massa. Kedua pihak merasa benar. Pada bagian ceritanya ada adegan masing-masing kubu menangkap provokator. Dan masing-masing mengadili.
Endingnya, wakil-wakil dari kelompok itu diminta datang ke Istana. Diminta mengeluarkan statement. Ternyata mereka itu cinta damai.
Jadi, tidak menyalahkan siapa-siapa.