Seniman Australia Pamerkan Tali Pusar Sebagai Karya Seni Terbarunya
Sebenarnya Robertson ingin menunjukkan plasenta atau tali pusar yang sebenarnya, tetapi ia berubah pikiran karena untuk melakukannya membutuhkan zat-zat kimia.
Dan sebagai gantinya, Robertson dan teman-temannya mengambil foto dari organ-organ tubuh sisa kehamilan dan proses melahirkannya.
"Masuk akal saja rasanya, untuk menekankan pentingnya plasenta dan menyajikannya dengan indah," katanya.
Manajer dari galeri Happy Yess, Dan Davies mengaku tidak ada keraguan saat pertama kali Robertson menyatakan keinginannya untuk memajang plasentanya.\
"Saya berpikir, 'fantastis', hal ini yang ingin kita dorong," kata Davies. "Siapapun yang memiliki anak, akan menyadari seperti apa sistem reproduksi wanita lewat dinding kita."
Davies pun mengaku tidak takut atau menganggapnya menjijikkan, sebaliknya ia merasa plasenta ini bisa menjadi hasil seni yang indah.
Secara historis, beberapa budaya ada yang menyembah atau mengubur plasenta mereka, bahkan ide untuk mengkonsumsinya telah berkembang di budaya barat, dalam beberapa tahun terakhir.
Sejumlah rumah sakit di Australia juga telah memberikan pilihan bagi wanita, jika ingin menyimpannya.
Robertson mengaku ketertarikan dengan plasenta atau ari-ari adalah perasaan sentimental yang dimilikinya, bukan spiritualnya. Perasaan inilah yang ia ingin bagi dengan para pengunjung museum.
"Saya berharap mereka bisa meninggalkan pameran dengan ekspresi, 'Wow plasenta sedikit terlihat seperti hati'," ujarnya.