Senior Golkar: Orang Ini Sangat tak Pantas menjadi Gubernur DKI
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar Sumatera Barat tahun 1970-1973, Saafroedin Bahar menulis di akun Facebook "Saafroedin Bahar".
Sebagai kader yang ikut berjuang habis-habisan memenangkan Golkar dalam Pemilu 1971, Saafroedin menyatakan simpati kepada kader Golkar yang menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk ikut di pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya bersimpati dengan sikap kader Golkar yg menolak pencalonan Ahok sebagai calon gubernur DKI dalam Pilkada 2017. Orang ini sangat tidak pantas untuk menjadi Gubernur Ibukota Republik Indonesia yg berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tulisnya.(fas/jpnn)
Selain menulis status, di akun Facebook-nya, Saafroedin juga melampirkan pernyataan sikap.
Pernyataan Sikap
Kami, kader Partai Golkar menyatakan beberapa hal terkait sikap politik Partai Golkar yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Mencermati dinamika yang terjadi di masyarakat kami meminta kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kembali pencalonan Ahok menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta dengan memperhatikan 3 hal berikut.
1. Saudara Ahok bukanlah sosok politisi yang dikenal loyal, dia keluar masuk berbagai partai untuk tujuan-tujuan politik jangka pendek tanpa memperhatikan etika politik yang dianut partai politik, khususnya tradisi kaderisasi internal parpol;