Senior PAN Menyarankan Fachrul Razi Belajar Agama Lagi
Ali menambahkan jangan ada kepentingan jangka pendek, yang mengabaikan jangka panjang. “Saya baru menemukan tiga jenderal jadi menag, Alamsyah yang melakukan perombakan. Jenderal yang sangat sufi, Tarmizi Taher. Sekarang saya pengin menang yang jenderal tetap juga sufi. Menata hati juga penting,” katanya.
Dia mengingatkan jaga niat untuk selalu beribadah kepada Allah di kementerian ini. Menurut Ali, ikhlas beramal dan rela hati, bersama, dari, untuk dan kembali ke Allah. Jadikan kemenag ikhlas beramal, kompak, kerja keras, tahu tugas pokok dan fungsi, amanah.
“Jangan lagi muncul isu-isu radikalisme. Kalau tidak ada radikalisme, tidak ada Namrud bertemu Ibrahim, Musa tidak bertemu Firaun, Muhammad tidak bertemu dengan Abu Lahab, Abu Jahal,” ujar Ali.
Dia mengatakan, kata radikalisme adalah akar dari sebuah persoalan teologis. Menurut dia, yang keliru adalah menggunakan radikalisme dalam konteks politik yang menghancurkan peradaban. Karena itu, Ali setuju kalau radikalisme digunakan untuk membangun dan perjumpaan peradaban. Namun, tegas dia, kalau menggunakan radikalisme untuk menghantam negara, harus dilawan oleh semua.
“Islam mengajarkan kesatuan bangsa itu fardhu ain. Hubbul watan minal iman. Oleh karena itu, belajarlah apa itu agama, Pak Menteri. Apa itu faith (iman), religion. Agama di Pasal 29 (UUD 1945) itu organisasi yang mengatur, bukan faith. Kalau faith itu iman, tidak boleh diganggu,” jelas Ali.
Dia mengatakan, soal pendidikan, kerukunan umat beragama, antarumat beragama dengan pemerintah, dan lainnya itu masuk ke dalam religion. Namun, kata Ali, kalau sudah bicara salat, zakat, dan lainnya itu masuk kepada faith. “Anda tidak boleh masuk ke wilayah itu. Oleh karena itu, menurut saya, saudara harus banyak belajar apa itu religion dan faith,” katanya. (boy/jpnn)