Sentimen Anti-Islam Meningkat, Bagaimana Kabar WNI di India?
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak situasi di India, setelah pernyataan seorang politikus setempat yang menghina Nabi Muhammad.
“Kami bisa menjamin tidak ada WNI yang sampai sekarang menghadapi permasalahan dengan adanya kontroversi yang terjadi,” kata Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah dalam pengarahan media secara daring, Kamis.
Merespons pernyataan anti Muslim tersebut, pejabat Kemlu RI telah bertemu dengan Duta Besar India di Jakarta guna mendapatkan penjelasan dan telah mencatat bahwa politikus yang mengeluarkan pernyataan itu juga sudah diberhentikan dari Partai Bharatiya Janata (BJP), pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
“Dengan demikian kita berharap kondisi di India bisa lebih baik lagi. Ini tentunya merupakan satu tantangan tersendiri bagi India dan Indonesia sebagai negara yang pluralistik dalam mengelola keberagaman antarsuku, agama, kelompok, dan kebudayaan,” ujar Faizasyah.
Sebelumnya diberitakan bahwa India memperketat keamanan publik setelah beredarnya surat peringatan serangan gerilyawan Islam untuk membalas pernyataan yang menghina Nabi Muhammad, oleh juru bicara BJP Nupur Sharma.
Pernyataan Sharma dalam debat di stasiun televisi memicu kegemparan di antara Muslim di India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara Islam yang menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.
Sharma telah diskors dari partai, sementara juru bicara lain yaitu Naveen Kumar Jindal dikeluarkan karena komentarnya tentang Islam di media sosial.
Polisi di India utara menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena mengunggah komentar anti Muslim di media sosial, bersama dengan 50 orang lainnya yang ambil bagian dalam kerusuhan sporadis di kalangan minoritas Muslim di beberapa bagian India pekan lalu atas pernyataan Sharma.