Senyum Kecil Aisyah Terselip di Bangku Sekolah
Setiap harinya, tak jarang Ica harus mendayuh becak barang sang ayah untuk mengelilingi hingar bingar kota metropolitan. Pasalnya, sejak mengalami komplikasi, Nawawi Pulungan tidak berdaya dan membutuhkan perawatan yang ia dapatkan dari sang anak.
Untuk bertahan hidup, Nawawi dan Ica hanya berharap belas kasihan dari masyarakat iba yang dengan keadaan keduanya.
Ironisnya dari usia 1 tahun, Ica sudah ditinggal pergi oleh ibu kandungnya. Meskipun memiliki keluarga di Pematang Siantar. Namun, sejak ayahnya tak berdaya karena sakit, keluarganya kini tidak peduli dengan keduanya.
Alhasil, Ica harus merelakan masa bermain bersama teman seusianya. Bocah belia itu harus menanggung beban berat di pundaknya. Bersama ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan, Ica mencoba bertaruh hidup di Kota Medan.
Di balik keterbatasan ekonomi dan hilangnya sosok seorang ibu, tiga tahun Ica harus berperan menjadi seorang ibu.
Tidur bersandarkan papan dan tanpa alas tak jarang mewarnai kehidupannya. Ya, becak barang milik ayahnya, kerab menghantarkan keduanya mengelilingi kota di balik gemerlapnya kehidupan kota.
Kesabaran dan doa Ica terjawab. Kini lewat perhatian Plt Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, akhirnya Nawawi mendapatkan kesempatan untuk sembuh, dan Ica mendapatkan kesempatan bersekolah.
Bahkan rencananya keduanya akan diberikan sebuah tempat tinggal untuk menatap hari berikutnya. (*)