Seperti Ini Gorontalo jika Dipimpin Hana Hasanah
Dia pun menyoroti pelayanan publik Gorontalo versi Ombusman yang menempati posisi buruk. Yakni posisi 32 dari 34 provinsi di Indonesia. "Sekali lagi bukan saya mengatakan, tapi data pusat. Gorontalo harus segera diperbaiki," kata Hana.
Hana pun ingin mengembalikan kejayaan Gorontalo sebagai provinsi penghasil jagung. Dulu harga jagung di Gorontalo bagus. Produksinya banyak. Bahkan diekspor ke mancanegara. Namun, ujar Hana, sekarang ini Gorontalo tiga kali gagal panen. Bibit pun sudah didapatkan petani. Banyak lahan pertanian tidak bisa dimanfaatkan.
Kondisi inilah, kata dia, yang mengakibatkan banyak penduduk miskin di pedesaan. "Saya dan Pak Toni akan memulai dan awali membangun dengan pedesan," katanya.
Hal itu antara lain dilakukan dengan membuka jalan-jalan di pedesaan. Kemudian meningkatkan sentra sentra produksi, agar pendapatan rakyat tumbuh.
"Ini agar si kaya tidak makin kaya dan si miskin tidak semakin miskin," kata Hana. Dia juga berjanji akan menyiapkan 10 ribu rumah layak huni di Gorontalo. Kemudian 10 ribu beasiswa untuk mahasiswa. "Ini semua gratis," tegas Hana.
Dia mengingatkan, kalau SD, SMP, SMA memang sudah gratis karena itu adalah program pemerintah pusat. Pun demikian dengan kesehatan, sudah gratis karena program pemerintah pusat.
"Saya akan buka jalan pedesaan agar pertanian tumbuh kembali. Agar Gorontalo bisa disebut provinsi jagung seperti yang disebut Ibu Mega," katanya.
Lebih lanjut Hana juga menepis tudingan politik dinasti yang dialamatkan kepadanya karena sebelumnya Fadel sang suami telah memimpin Gorontalo.