Seperti ini Kinerja BNI Syariah Sepanjang 2018
jpnn.com, JAKARTA - Kinerja BNI Syariah sepanjang 2018 mengalami pertumbuhan yang positif. Per Desember 2018, Laba bersih mencapai Rp416,08 miliar atau naik 35,67 persen dibanding 2017.
Menurut Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, kenaikan laba tersebut disokong oleh ekspansi Pembiayaan, peningkatan Fee Based, dan rasio dana murah yang optimal. Hal ini disampaikan saat Pemaparan Kinerja BNI Syariah Triwulan IV tahun 2018 bertempat di Kantor Pusat BNI Syariah, Jakarta.
Per Desember 2018, Aset BNI Syariah mencapai Rp41,05 triliun atau tumbuh sebesar 17,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi bisnis khususnya penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp 35,50 Triliun atau tumbuh 20,82% dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta.
Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 55,82%. Komposisi dana murah ini juga meningkat jika dibanding tahun sebelumnya (51,60%).
Dari sisi penyaluran dana, BNI Syariah telah menyalurkan Pembiayaan sebesar Rp28,30 triliun atau naik 19,93%. Komposisi Pembiayaan sepanjang 2018 disumbang oleh segmen Konsumer sebesar Rp13,92 triliun (49,17%), diikuti segmen Komersial Rp7,00 triliun (24,74%).
Kemudian segmen Kecil dan Menengah sebesar Rp5,97 triliun (21,09%), segmen Mikro Rp1,08 triliun (3,82%), dan Hasanah Card Rp332,69 miliar (1,18%).
Dalam menyalurkan pembiayaan BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, di mana pada 2018 berhasil menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) di bawah 3 persen yaitu sebesar 2,93 persen.
"Kepercayaan stakeholders atas kinerja BNI Syariah dibuktikan melalui 57 penghargaan yang diperoleh BNI Syariah sepanjang 2018," ujar Firman dalam siaran persnya.