Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Seperti Ini Omongan Saksi Ahli Kecelakaan Maut Lamborghini

Minggu, 06 Desember 2015 – 06:36 WIB
Seperti Ini Omongan Saksi Ahli Kecelakaan Maut Lamborghini - JPNN.COM
Wiyang, tersangka tabrakan Lamborghini, telah dipindah dari Rumah Sakit Bhayangkara kamar teratai 9 menuju ke Polrestabes, Sabtu (5/12). Foto: Ghofuur Eka/ Jawapos

Dia menjelaskan bila kerusakan tersebut bermula dari adanya benturan di bagian belakang sebelah kanan. Hal tersebut mengakibatkan tromol cakram pada roda terlepas. Seharusnya posisi benda itu berada di tengah.

Ketika benda tersebut terlepas, Electronic Break Distance (EDB) tidak berfungsi. ”Roda ini justru berputar kencang, bukan macet. Akibat perputaran itu, bagian yang retak karena benturan akhirnya lepas,” imbuhnya.

”Ini nggak mungkin kalau jalannya 70-80 km/jam,” timpal saksi ahli lainnya. Setelah itu, praktis keduanya hanya mengambil beberapa sample foto lagi kemudian kembali ke ruangan penyidik di lantai dua untuk menganalisis hasilnya. Mereka hanya butuh waktu sembilan menit atau tepatnya 16.19 untuk mengakhiri pengamatan. Keduanya juga enggan bicara kepada awak media.

Polisi memang sepertinya berhati-hati untuk berstatement. Semua pernyataan yang keluar ke media diatur sedemikian rupa. ”Memang harus satu pintu. Lewat saya atau Kasatlantas,” tegas Kassubaghumas Polrestabes Surabaya AKP Lily Djafar.

Anehnya, sekitar empat jam setelah pemeriksaan saksi ahli tersebut polisi menyampaikan hasil yang jauh berbeda. Sesuai dengan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang disimpulkan adalah kondisi jalan yang bergelombang. Dua permukaan jalan itu kondisinya juga berbeda, satu sisi basah, satu lagi kering.

Hal tersebut bisa membahayakan karena ban cenderung akan selip. ”Karena jalan seperti itu jadi roda mobilnya naik terus terbentur median jalan,” imbuh Lily.

Mantan Kassubaghumas Polres Pelabuhan Tanjung Perak itu menambahkan, dari hasil pemeriksaan itu Wiyang juga dinilai cukup layak untuk mengemudikan Lamborghini.

Sementara soal kecepatan, saksi ahli mengamati pergerakan mobil mewah itu dari CCTV. ”Lebih kurang 70-80 km/jam jika melihat hasil kerusakan pada gigi ke-tiga dan ke-empat,” papar Lily merujuk pada BAP tersebut.              

SURABAYA – Polisi masih terus melakukan pennyelidikan untuk mencari penyebab kecelakaan maut Lamborghini LP 570-4 yang menabrak lapak STMJ.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News