Seperti ini Strategi Kementan Hadapi Masalah Pangan Saat New Normal
"Wilayah yang mengalami kekeringan dan minus kami support lewat bantuan sarana produksi, secara medical solution masalah Covid dapat diselesaikan dengan cepat namun untuk food security membutuhkan antisipasi paling cepat 2 tahun. Pertanian adalah solusi," tegasnya.
Kemudian agenda jangka panjang yaitu meningkatkan produksi pertanian, ekspor tiga kali lipat, penurunan gagal panen sebesar lima persen, mendorong pertumbuhan petani milenial 2,5 Juta orang.
Mentan Syahrul menerangkan, ekstensifikasi pangan di lahan rawa juga terus dikebut sambil mengoptimalkan lahan yang sudah ada atau sekitar 600 ribu hektare untuk 1,5 Juta Ton beras.
"Infrastruktur juga telah disiapkan guna mendukung strategi tersebut," paparnya.
Sementara itu, apabila kedepannya masih ada kendala Kementerian Pertanian juga telah menyiapkan cara bertindak (CB) di antaranya mengidentifikasi kembali lahan rawa.
"Di Kalteng ada 160 ribu hektare lahan masih terbuka ini menjadi tantangan dan butuh intervensi, oleh sebab itu diperlukan transmigran petani yang siap bertani dalam berbagai kondisi," paparnya.
Selanjutnya intervensi bahan pangan lokal yaitu satu provinsi, satu panganan seperti sorgum, jagung, ubi kayu. Untuk itu, Kementan tengah menggelorakan program pekarangan pangan lestari.
"Sekarang sudah ada 3.836 kelompok ini yang sedang kita konsentrasikan, saya sedang mencari penambahan keuangan dengan berkoordinasi bersama Menkeu dan mitra lainnya," paparnya.