Seperti Kos, Napi Bayar Kamar hingga Listrik
Kamis, 14 Januari 2010 – 05:17 WIB
Ada pula pegawai yang reaksinya berlebihan. Saat ditanya soal gebrakan Sarju selama menjabat, dia tak mau menjawab. Malah, dia memilih menyemprot Jawa Pos. "Anda tahu, sidak pekerjaan satgas. Tapi, persoalan ini makin diperuncing oleh pers. Jadinya, kayak begini," terang seorang pegawai bertubuh subur itu kemudian ngeloyor pergi.
Meski demikian, masih ada satu dua orang yang mau menjawab soal pribadi Sarju. "Orangnya suka salaman ke semua pegawai. Setiap pegawai selalu disalami," terang Heri, pegawai yang bertugas mengawasi tahanan anak. Di rumah tahanan itu, selain wanita, juga ada ratusan anak di bawah umur yang tinggal di dalam satu sel. Karena terungkapnya peristiwa Minggu malam itu, ada juga pegawai yang berseloroh. "Kalau saya mengakui memang main-main, Mas. Tapi mainnya di pos, harus awas. Maklum sipir. Ceroboh sedikit bisa kena marah pimpinan," ujarnya lantas terbahak.
Apakah Sarju dekat dengan tahanan spesial, terutama Ayin dan Aling? Para pegawai berseragam cokelat itu menilai bahwa Sarju mengenal mereka. Sebab, selama menjabat, Sarju sering turun ke bawah. "Bapak kan sering turba (turun ke bawah) kalau warga binaan ada kegiatan. Mestinya kenal dong," jelas pegawai lain yang mewanti-wanti namanya tak disebut. Namun, sejauh apa kedekatannya, pegawai itu tak menjawab. "Tapi saya kira, karena istrinya pegawai negeri. Pasti bapak nggak ngoyo cari sampingan," ujarnya.