Sepertinya Bu Risma Disiapkan untuk Pilgub Jatim
Meski demikian, Kusnadi menegaskan bahwa sosok Risma lebih cocok memimpin daerah perkotaan. Masyarakat kota sudah biasa dengan pemimpin yang keras. ”Kalau orang desa pasti melawan,” terang pria yang tinggal di Sedati, Sidoarjo itu.
Namun, Kusnadi menegaskan bahwa keputusan final tetap menjadi kewenangan Megawati selaku ketua umum PDIP. Sedangkan DPD PDIP membuat survei hanya sebagai bahan pertimbangan yang bakal dilaporkan ke Megawati.
”Nanti kalau ditanya Ibu (Megawati, red), kita ada data perhitungan,” jelasnya.
Keputusan PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai cagub DKI memang mengubah konstelasi politik menjelang pilgub Jatim. Nama Risma kini langsung mencuat masuk bursa kandidat. Dia dianggap satu-satunya kader PDIP yang punya kans menjadi gubernur Jatim.
Selain Risma dan Saifullah Yusuf, calon lain yang mulai memanasi bursa pilgub adalah Abdul Halim Iskandar (ketua DPRD Jatim dari PKB), Hasan Aminuddin (anggota DPR dari Nasdem), Khofifah Indar Parawansa (menteri sosial), dan beberapa lagi.
Halim bahkan telah membuat tagline kampanye, yakni Holopis Kuntul Baris. Lain lagi dengan Hasan Aminuddin. Puluhan kelompok relawan telah berdiri di daerah tapal kuda.
Ada yang bernama Koncone Hasan, Kancanah Hasan, dan beberapa lagi. Risma yang ditanya soal peluangnya maju ke Jatim, ogah mengomentarinya.
”Aku gak duwe niat koyo ngunu. Mikir ae gak. Wong gawean saiki ae angele koyo ngene (Saya tidak punya niat seperti itu. Pekerjaan sekarang saja susah seperti ini, Red),” ujar Risma dalam wawancara khusus dengan Jawa Pos beberapa waktu lalu.