Sepotong Senja di Mindil Beach
Di sudut timur lapangan, ada area khusus anak-anak. Ratusan anak-anak bisa bergembira bermain bersama-sama, sedangkan orang tua mereka mengawasi dari sebuah area yang diperuntukkan untuk menunggu. Anak-anak dibiarkan berbaur dan bermain bersama.
Seorang pengunjung yang tengah menemani kedua anaknya, Jim Parashos mengatakan bahwa hari Kamis di Darwin merupakan hari yang spesial. Penduduk Darwin bisa bertemu, saling bertegur sapa dan sekedar minum bersama di pinggir pantai. Setelah sibuk dengan pekerjaan, Kamis sore menjadi waktu untuk bersosialiasi.
"Kamis sore selalu kami tunggu, datang ke sini kemudian melihat anak-anak kami bermain. Sedangkan kami bisa bertemu dengan teman-teman dan minum bersama sambil menikmati sunset," kata Jim.
Sekitar pukul 17.10, langit mulai berubah warna menjadi jingga. Warga yang tengah asyik berbelanja dan makan lalu berbondong-bondong ke pinggir pantai.
Mereka duduk berjejer sambil memandangi ke arah laut. Suasana yang tadinya ramai seketika menjadi hening. Semua memandang ke arah matahari.
Ribuan orang menikmati saat-saat matahari tenggelam. Detik demi detik mereka nikmati kala matahari terus merendah dan langit semakin jingga.
"Kau lihat di sana, ini momen yang sangat kami nikmati, melihat matahari tenggelam. Matahari memang setiap hari akan tenggelam, namun aku melihat perbedaan setiap harinya," ujar seorang pengunjung, Nathalie yang duduk di pinggir pantai bersama pasangannya.
Setengah matahari sudah tenggelam, langit yang jingga mulai menjadi gelap. Namun warga masih tetap duduk menghadap laut.
Sedikit demi sedikit, matahari mulai menghilang, langitpun menjadi gelap sempurna di Mindil Beach. Saat seluruh matahari sudah tenggelam, warga langsung berdiri dan kemudian berjalan meninggalkan pantai.