Sepuluh WNI di Libya Aman di Tunisia
Minggu, 11 September 2011 – 06:12 WIB
Tidak validanya data tentang jumlah WNI di Libya yang bekerja sebagai TKI, sempat dikeluhkan Dubes Ibnu. Melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu, Ibnu mengatakan jika sejatinya tidak ada perjanjian resmi penempatan TKI ke Libya. Nah, dengan kondisi tersebut, bisa dipastikan WNI yang bekerja sebagai TKI di Libya masuk kategori illegal.
Meskipun begitu, Ibnu menuturkan jika KBRI Tunisia ditunjuk sebagai ujung tombak evakuasi WNI di Libya. Dia menuturkan, kondisi WNI yang berhasil di evakuasi cukup memprihatinkan. Rata-rata para WNI yang bekerja di keluarga istana dievakuasi hanya dengan baju yang melekat di tubuh. Sebab, para majikan mereka sudah kabur karena takut aksi dari pemberontak. "Jika ada pemberontak yang masuk rumah, para TKI kami himbau untuk teriak ana Indonesia (saya Indonesia, red)," imbuh Ibnu.
Untuk kepulangan para WNI yang berhasil dievakuasi secara bertahap sejak 30 Agustus itu, pihak KBRI Tunisia belum berani memastikannya. Yazid menjelaskan jika kepulangan bisa dilakukan jika ada kepastian kursi penerbangan. Tapi, hingga saat ini belum ada penerbangan langsung dari Tunisia menuju Jakarta. Pihak KBRI Tunisia tidak mau menanggung risiko keselamatan para WNI itu jika harus transit berkali-kali untuk pulang ke tanah air. (wan/nw)