Seputar Senam Bagi Ibu Hamil yang Perlu Diketahui
Ada beberapa tujuan utama senam hamil. Pertama, melancarkan sirkulasi darah ke rahim selama masa kehamilan. Senam juga bertujuan untuk melenturkan otot dasar panggul dan perut.
Senam hamil juga akan melatih pengendalian pernapasan selama proses persalinan. “Pada kondisi tertentu, senam bisa membantu mengurangi kecemasan menjelang persalinan,” paparnya.
Kapan ibu hamil boleh melakukan senam hamil? Sebenarnya, hal itu bisa dimulai sejak bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi akan lebih optimal bila dilakukan saat kandungan mencapai usia enam bulan.
“Biasanya, pada masa awal kehamilan, ibu hamil masih sangat lemas dan muntah-muntah sehingga fisiknya belum siap untuk melakukan senam hamil ini,” jelas Unggul.
Senam hamil terbukti aman bagi ibu maupun janin selama dilakukan dengan tepat dan tidak ada kondisi lain yang melarang. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dulu dengan dokter atau bidan untuk menentukan bahwa kondisinya benar-benar siap dan aman untuk melakukan senam hamil.
Dalam kondisi tertentu, ibu hamil dilarang melakukan senam hamil. Di antaranya, memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), riwayat melahirkan bayi prematur, riwayat pendarahan per vaginam selama kehamilan, serta riwayat konstraksi rahim prematur selama kehamilan.
“Selain itu, mereka yang mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti hipertensi, anemia berat, penyakit jantung, dan diabetes tak terkontrol. Mereka juga dilarang melakukan senam hamil,” tutur Unggul.
Senam hamil bisa dilakukan di sanggar, rumah sakit, atau di rumah. Sebab, gerakannya memang mudah dan ringan sehingga tidak memberatkan. Ibu hamil bisa melakukan senam setiap hari atau minimal tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit dan meningkat hingga 1 jam setiap latihan. (jee/awa/jpnn)