Serbadigital di Workshop Standardisasi Informas Pariwisata
jpnn.com, BOGOR - Workshop Standardisasi Penyediaan Informasi Pariwisata di Hotel Royal Tulip, Bogor dibuka dengan gaya yang paten. Unsur Pentahelix yang terdiri dari akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas dan media diajak langsung on.
Semua diajak berdiskusi, saling bertukar pikiran tentang berbagai permasalahan. Ending-nya adalah mencari solusi dalam menyikapi keterbukaan informasi publik bidang kepariwisataan di era digital.
“Saya punya keyakinan, hanya dengan cara yang tidak biasa, kita bisa mendapatkan hasil yang luar biasa! Dan cara yang luar biasa itu, adalah digital,” terang Sekretaris Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ukus Kuswara di sela pembukaan Workshop Standardisasi Penyediaan Informasi Pariwisata di Hotel Royal Tulip, Bogor, Senin (30/10) malam.
Itu sebabnya standardisasi penyediaan informasi pariwisata ikut disentuh. Maksudnya bukan untuk gaya-gayaan. Bukan juga biar disebut selera masa kini. Sebab, yang dicari adalah happy ending dari persoalan masa kini.
Ukus terlihat tidak main-main dengan tema Standardisasi Penyediaan Informasi Pariwisata itu. Menurutnya, even yang digelar Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar itu bukanlah sekedar omongan, tapi harus diwujudkan secara kongkret.
Pola pikir dan cara kerja Kemenpar yang bergaya kuno mulai digeser ke framework digital. “Saya punya keyakinan, hanya dengan cara yang tidak biasa bisa mendapatkan hasil yang luar biasa! Dan cara yang luar biasa itu, adalah digital,” ucapnya.
Staf Khusus Menpar Bidang Media Don Kardono yang juga hadir di acara itu ikut mengamini pernyataan Ukus. Bahkan, katanya, speed-nya harus dilakukan dengan cepat.
“Peta persaingan ke depan adalah yang cepat menyalip yang lambat. Bukan yang besar menginjak yang kecil,” ucap Don.