Sering Kecolongan, Kapolri Layak Diganti
Selasa, 20 September 2011 – 21:21 WIB
Namun Taslim meyakini bahwa Presiden SBY tidak akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. PAsalnya, belum ada pertemuan antara SBY dengan ketua umum parpol anggota Sekretariat Gabungan (Setgab).
Karena itu, Taslim menilai reshuffle baru terwujud jika Presiden sudah berkonsultasi dengan pimpinan parpol anggota koalisi. Apalagi, belum ada deal-deal khusus antara SBY dengan anggota Setgab sebagai konsekuensi pencopotan menteri jika reshuffle benar terjadi. “Meski reshuffle hak prerogatif Presiden, tetap harus dibicarakan di Setgab. Dia tidak berani memutuskan sendiri,” katanya.
Lebih lanjut Taslim menambahkan, SBY belum berani merombak Kabinet Indonesia Bersatu jilid II karena Partai Demokrat butuh dukungan parpol lain di DPR. Jika berani memutuskan sendiri, lanjut dia, Demokrat bisa ditinggal parpol koalisi dan itu membahayakan kekuatan parlemen. “Sangat berbahaya kalau Demokrat tanpa dukungan di parlemen,” ujarnya.