Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sering Makan Ikan Asin Bisa Picu Penyakit Kanker?

Senin, 15 Juli 2019 – 15:15 WIB
Sering Makan Ikan Asin Bisa Picu Penyakit Kanker? - JPNN.COM
Pedagang ikan asin. Foto: radartegal.com

jpnn.com - Bagi sebagian orang, ikan asin merupakan salah satu sumber protein yang bisa meningkatkan selera makan, apalagi bila dipadukan dengan lalapan serta sambal terasi. Namun ada anggapan yang mengatakan bahwa sering makan ikan asin bisa memicu kanker jika dikonsumsi terlalu sering.

Namun, benarkah kanker tersebut hanya disebabkan oleh ikan asin? Atau sebenarnya ada beragam faktor lain yang memicu kondisi tersebut?

Ikan itu sehat, proses pengolahannya bikin tak sehat

Ikan asin biasanya dibuat dari beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus atau tenggiri. Proses pengawetannya dibuat dengan menggunakan garam dalam jumlah banyak, sehingga dapat disimpan di suhu ruangan selama berbulan-bulan.

Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, ikan mengandung banyak nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega 3. Akan tetapi, kandungan tersebut dapat berubah atau bahkan menghilang karena cara pengolahan yang tidak tepat.

Ketika ikan sudah digarami dan dikeringkan seperti ikan asin, nilai gizi dan nutrisinya akan berkurang drastis.

Ada yang diawetkan dengan boraks atau formalin
Ikan asin dikaitkan dengan kanker bermula saat sejumlah oknum mengawetkannya tak hanya menggunakan garam. Mereka juga menggunakan  bahan pengawet berbahaya – seperti  formalin dan boraks – untuk membuat ikan asin bisa disimpan lebih lama.

Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, jika ikan asin diawetkan hanya murni dengan garam, seharusnya tak akan sampai mencetuskan penyakit seperti kanker.

Ikan asin biasanya dibuat dari beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus atau tenggiri. Proses pengawetannya dibuat dengan menggunakan garam dalam jumlah banyak, sehingga dapat disimpan di suhu ruangan selama berbulan-bulan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News