Setelah Dive Center, Ada Marina di Tanjung Lesung
"Saat ini yang ada baru mini Marina. Kita inginnya Tanjung Lesung memiliki Marina yang layak didatangi kapal pesiar. Risetnya sudah
dilakukan, hasilnya akan keluar tidak lama lagi," ungkap Poernomo.
Bila memang layak, tambah Poernomo, pihaknya akan mengalokasikan anggaran hingga Rp 300 miliar untuk membangunnya. Anggaran itu selain untuk Marina, juga diperuntukkan fasilitas lainnya untuk pendukung pelabuhan Marina.
"Yang jelas saat ini kita sedang menunggu hasilnya. Bila layak, kita sudah menyiapkan anggaran Rp miliar untuk pembangunannya," tukas Poernomo.
Kepala Bidang Promosi Wisata Bahari Kemenpar Florida Pardosi mengatakan, pembangunan dive center ini akan menjadi triger pengembangan wisata bahari di Tanjung Lesung. Menurutnya, di Tanjung Lesung ini masib banyak yang bisa dieksplor untuk mencari spot diving.
"Dengan adanya dive center nanti akan memberikan dampak yang signifikan bagi Tanjung Lesungdalam mendatangkan wisman. Apalagi Tanjung Lesung ini dekat dengan Jakarta. Para diver yang selama ini datang ke Jakarta, pilihannya hanya Kepulauan Seribu, nanti mereka punya pilihan baru lagi yaitu Tanjung Lesung," kata wanita yang biasa dipanggil Butet ini.
Menurut Butet, karakter wisatawan diver memiliki karakter khusus. Berbeda dengan wisman biasa yang kerap mencari destinasi indah, para diver cenderung langsung menuju lokasi diving begitu tiba di Indonesia.
"Mereka ini karakternya berbeda, begitu datang ke Indonesia, mereka tidak akan mampir-mampir ke tempat wisata, melainkan langsung menuju tempat diving. Dive center ini akan menarik perhatian mereka untuk mencoba mengeksplorasi bawah laut Tanjung Lesung dan sekitarnya," papar Butet.
Butet berharap industri pariwisata turut memanfaatkan adanya dive center ini agar menciptakan paket-paket wisata yang sasarannya pecinta diving.