Setelah Minta Maaf, Dokter di Medan Kini Bantah Suntik Vaksin Kosong kepada Siswa
jpnn.com, MEDAN - Seorang dokter berinisial G, yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa di SD Wahidin, Medan, Sumatera Utara, membantah tuduhan tersebut.
Dia memastikan bahwa spuit yang disuntikkannya sudah berisi vaksin yang diisi oleh perawat yang membantunya.
"Saya bertanggung jawab dan meyakini dengan sungguh-sungguh, sesuai sumpah profesi saya, bahwa saya yakini suntikan yang saya berikan berisi vaksin, yang telah diisi oleh sejawat saya," ungkap G dalam keterangannya tertulisnya, Senin (24/1)
Dokter G juga menjelaskan bahwa dirinya dan pihak keluarga siswa sebenarnya telah melakukan mediasi sebelum video itu viral pada Kamis (20/1).
Mediasi dilakukan di ruang rapat sekolah SD Wahidin dan dihadiri oleh kepala sekolah dan guru-guru SD Wahidin, serta dipimpin oleh Kapolsek Medan Labuhan Kompol Mustafa Nasution.
“Telah diberikan penjelasan dan pemahaman bahwa apa yang saya suntikkan benar adalah suntikan berisi vaksin yang telah diisi oleh perawat W ke dalam spuit. Namun, apabila pihak keluarga masih belum yakin, dapat diberikan suntikan ulang kembali," jelasnya.
Menurut Dokter G, saat mediasi, pihak keluarga menolak untuk disuntik kembali lantaran sudah menerima penjelasan dan klarifikasi.
G kemudian menceritakan kronologi dirinya menjadi vaksinator di SD Wahidin.