Setelah Persoalan Makanan yang Mahal Dipecahkan
Senin, 03 Desember 2012 – 01:01 WIB
Tahun lalu kita impor daging setara dengan kira-kira 300.000 ekor sapi. Tahun ini kita masih harus impor daging kurang lebih sebesar itu lagi. Pada awalnya kami membuat target yang agak ambisius: memelihara 100.000 ekor sapi di seluruh perkebunan kelapa sawit BUMN.
Jumlah itu, meski terlihat ambisius, masih terlalu kecil untuk bisa menutupi kekurangan daging dalam negeri. Karena itu, kalau saja target 100.000 ekor berhasil, jumlahnya akan terus ditingkatkan.
Ternyata tidak mudah mendapatkan bibit sampai 100.000 ekor. Semula ada asumsi bahwa kita kekurangan daging karena peternak kurang bersemangat memelihara sapi. Penyebabnya: makanan ternak terlalu mahal sehingga hasil penjualan sapi habis untuk membeli makanan ternak.