Setengah Ton Ganja Aceh Gagal Masuk Palembang
Aparat Satres Narkoba Polresta Palembang juga harus memaksimalkan personilnya dalam penggerebekan Minggu pagi tersebut lantaran terbagi dalam empat tempat penggerebekan dan pengejaran.
Pertama, menggerebek sebuah rumah yang dijadikan gudang di kawasan Jl Tegal Binangung, Kelurahan Plaju ilir, Kecamatan Plaju, sekitar pukul 05.30 WIB. Pengejaran terhadap otak pelaku di seputaran kawasan Jl Gub H Bastari, dilanjutkan pengejaran sopir dan kendaraan pengangkut di RM Beringin Jaya kawasan Talang Kelapa, terakhir dirumah salah satu pelaku sekaligus kaki tangan Bandar, Agus Anwar di kawasan Sukajadi.
Tak banyak keterangan yang dapat diambil dari keenam tersangka yang dihadirkan dalam gelar ungkap perkara di aula mapolresta Palembang itu. Hanya, salah seorang diantaranya, Legimin yang ditunjuk sebagai sopir mengaku dijanjikan upah sebesar Rp2 juta dalam pengantaran yang dilakukannya ini.
"Baru pertama kali mengantar ini (ganja). Awalnya dijanjikan uang Rp2 juta. Saya dijemput di Jambi dan akan diantar lagi," singkatnya.
Apakah ganja tersebut berakhir di Palembang atau hanya sebagai tempat transit? Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dimana pihak Polda Lampung berhasil mengamankan ratusan kilogram ganja kering di kawasan pelabuhan Bakauheni saat akan menyeberang ke pulau Jawa.
Kasatres Narkoba Polresta Palembang yang dikonfirmasi mengatakan akan terus melakukan pengembangan dan penyelidikan. Sebab, bukan tidak mungkin setiap antaran besar yang melintasi Palembang ditunggu bandar-bandar di daerah lain.
Sehingga, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran Polres di lingkup Polda Sumsel. "Kualitasnya sangat baik, langsung dari Aceh. Kami yakini telah banyak yang menanti barang haram ini setelah sampai di tangan penadahnya. Sehingga akan terus kami koordinasikan," tandasnya.(aja)