Setiap Pencari Kerja Mesti Memiliki Akun Sosial Media
"Hal seperti jangan memposting anda sedang minum minuman keras, jangan memuat keluhan mengenai pekerjaan anda, dan juga jangan memposting sesuatu ketika di jam anda sedang bekerja." kata CEO perusahaan patungan Australia Indonesia (Telkom Telstra) tersebut.
Berbicara mengenai postingan-postingan di akun sosial media di Indonesia saat ini, Erik Meijer mengatakan sambil bergurau 'kita melihat dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia itu penuh sopan santun, namun di Twitter 'hancur'. Ini karena banyak akun yang misalnya menggunakan nama 'cowokganteng2005' yang bisa menulis apa saja."
Dalam bagian lainnya, Erik Meijer mengatakan bahwa para lulusan sekarang harus bersikap fleksibel dengan pekerjaan yang akan mereka tekuni, dan sebaiknya mereka memiliki lebih dari satu ketrampilan.
"Kalau anda lulus sebagai akuntan, dan bekerja sebagai akuntan, apakah anda akan pensiun sebagai akuntan, rasanya tidak. Kalau anda hanya memiliki satu ketrampilan saja, ketika nanti ketrampilan tersebut tidak dibutuhkan lagi, anda bisa kehilangan pekerjaan karena tidak mampu melakukan hal lain." katanya.
Pengusaha properti terbesar di Australia
Selain Erik Meijer, yang tampil dengan presentasi yang menarik adalah Iwan Sunito, CEO perusahaan properti Crown yang bermarkas di Sydney.
Crown sekarang ini adalah salah satu perusahaan properti terbesar di Australia dengan nilai aset $ 4,5 miliar di tahun 2016 naik dari $ 28 juta di tahun 1996.
Iwan Sunito tiba di Australia di usia 18 tahun, dan kemudian lulus dari jurusan Arsitektur Universitas New South Wales sebelum dia mendirikan perusahaan properti dari rumahnya sendiri, dengan karyawan hanya satu orang.
"Selama beberapa tahun pertama, kami mengalami kesulitan untuk tumbuh, dan saya pernah hampir memutuskan untuk berhenti. Namun terobosan muncul di tahun 1996, dan sekarang kami terus bertumbuh." kata Iwan Sunito dengan gaya bicara yang menarik perhatian peserta yang ditambah dengan guyonan gaya Indonesia.