Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Seusai KTT G20, Luhut Temui para Menteri Khusus dan Pebisnis Asing, Ada Apa?

Kamis, 17 November 2022 – 15:17 WIB
Seusai KTT G20, Luhut Temui para Menteri Khusus dan Pebisnis Asing, Ada Apa? - JPNN.COM
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) menyapa delegasi beberapa negara Afrika dalam "Special Ministerial-CEOs Meeting: Emerging Economies Cooperation" di Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11/2022). ANTARA/Yashinta Difa.

jpnn.com, BALI - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengikuti kegiatan Special Ministerial-CEOs Meeting: Emerging Economies Cooperation yang diselenggarakan setelah KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (17/11).

Pada kesempatan itu, Luhut memaparkan potensi kerja sama ekonomi Indonesia kepada beberapa perwakilan negara Afrika serta para pelaku bisnis.

Luhut menyebutkan Indonesia merupakan salah satu ekonomi yang tercepat tumbuh setelah pandemi.

Pada kuartal ketiga 2022, Indonesia bisa memulihkan kembali PDB ke tingkat sebelum pandemi, dengan ekonomi yang terus tumbuh di angka 5,7 persen.

“Kami adalah salah satu negara yang tercepat (memulihkan ekonomi) karena kami bisa mengelola pandemi Covid-19 dan melakukan hilirisasi industri,” kata Luhut.

Terkait hilirisasi industri, kata dia, Indonesia saat ini tidak hanya memproduksi bahan mentah. Namun, memproduksi produk olahan dari bahan baku tersebut.

Luhut mengatakan industri nikel yang menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia. Jika sebelumnya Indonesia hanya mengekspor bijih nikel, kini Indonesia mengolah nikel menjadi besi dan baja sebelum menjualnya ke luar negeri agar memberi nilai tambah terhadap komoditas ekspor tersebut.

Sebelumnya ekspor bijih besi Indonesia hanya USD 1,2 miliar pada 2015, sekarang ekspor besi dan baja mencapai hampir USD 21 miliar.

Luhut memaparkan potensi kerja sama ekonomi Indonesia kepada beberapa perwakilan negara Afrika serta para pelaku bisnis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News