Shaesta Waiz, Pilot Perempuan Terbang Keliling Dunia Sendirian
Akhirnya dia mulai mengikuti kursus pilot. “Pada awal mula penerbangan saya ambil kursus tambahan khusus untuk pendidikan penerbangan, ” jelasnya.
Selanjutnya, dia melanjutkan sekolahnya di Embry-Riddle Aeronautical University. Dia mengambil master dalam bidang penerbangan.
Namun, dia bertekad terbang sendiri. Alasannya karena sudah ada tujuh pilot yang terbang solo keliling dunia. Waiz pun ingin menjadi yang kedelapan.
Tekad Waiz juga menggebu-gebu karena jumlah perempuan yang berprofesi sebagai pilot masih minim. Data International Civil Aviation Organization (ICAO) menunjukkan jumlah perempuan yang menjadi pilot pesawat komersial hanya sekitar 6 persen dari total keseluruhan pilot yang ada.
Selain itu, kegiatan solo flight oleh Waiz juga mengusung misi untuk menginspirasi generasi muda, khususnya kalangan perempuan agar tertarik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika di bidang penerbangan.
Dia menambahkan, dari misi misi terbang solo keliling dunia ini dia memperoleh pengalaman baru dan bisa bertemu banyak orang. “Saya tidak pernah percaya bisa berkeliling dunia karena hanya melihat lewat buku-buku saya. Namun, saya berpikir suatu saat akan berkeliling dunia dan memang terbukti dan ini jadi pengalaman berharga buat saya,” terangnya.
Sedangkan Bali menjadi lokasi pendaratan yang ke-16 bagi Waiz sejak start di Florida. Begitu tiba di Bali, Waiz mengaku sangat senang meski tiga tahun lalu dia sudah pernah mengunjungi Pulau Dewata.
“Dari penerbangan ini saya berharap dapat bertemu lagi di masa-masa yang akan datang. Saya sangat mencintai Bali. Ingin mengetahui sesuatu dan sangat memimpikan datang lagi ke Bali,” jelasnya.