Sharif dan Suami Benazir Bersaing
Gantikan Musharraf Pimpin PakistanSelasa, 19 Agustus 2008 – 08:04 WIB
Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband menyatakan, Inggris tetap akan menjaga hubungan baik dengan Pakistan meski sekutu dekat mereka Musharraf mengundurkan diri. Uni Eropa memberi pernyataan senada dengan menyatakan harapan pengganti Musharraf tetap melanjutkan pemerintahan sipil yang tetap concern terhadap upaya pemberangusan terorisme.
Sesuai konstitusi negara itu, presiden baru harus dipilih dalam 30 hari sejak presiden lama tidak menjabat lagi. Jika pengunduran Musaharraf diterima, Muhammadmian Soomro, ketua parlemen, akan menjadi presiden ad interim, untuk mengawal masa transisi sampai terpilih presiden baru.
Kini, Pakistan dipimpin koalisi dua partai mayoritas di parlemen, yaitu Liga Muslim Pakistan (PLM-N) yang dipimpin Nawaz Sharif, dan Partai Rakyat Pakistan –dulu partainya Benazir Bhutto– yang dipimpin Asif Ali Zardari, suami mendiang Bhutto.
Dua orang itulah yang sekarang memiliki peluang terbesar menggantikan Musharraf. Namun, pihak Gedung Putih memperkirakan, Pakistan akan memilih Zardari. Repotnya, bila Zardari terpilih, penolakan akan datang dari kubu Sharif.
Siapa pun yang terpilih sebagai presiden baru, tugasnya pasti tidak ringan. Pakistan adalah negeri yang rawan konflik politik dan kesukuan. Negeri ini berbatasan dengan Afganistan, sarang kelompok Taliban yang berkali-kali menjadi sasaran penyerangan kelompok Sekutu di bawah komando Amerika.
Berpenduduk 160 juta, Pakistan adalah salah satu negara pemilik senjata pemusnah nuklir di Asia. Itulah sebabnya, Amerika sangat berkepentingan memperhatikan siapa yang bakal memimpin negeri ini. (AP/CNN/kim)