Si Kecil Mengalahkan Si Besar, Bagaimana Serangan Balik Ukraina Bikin Rusia Babak Belur?
Pasukan Rusia disebut-sebut tidak saja kehilangan hasrat bertempur, namun juga menghadapi masalah lebih akut berupa moral bertempur yang rendah.
Sebaliknya,setelah memukul mundur Rusia di Kiev pada awal perang dan kemudian wilayah Kharkiv pertengahan bulan ini, Ukraina kian yakin bakal memenangi perang.
Bukan saja karena bantuan intelijen dan militer yang masif dari Barat, melainkan juga karena memiliki moral bertempur lebih kuat ketimbang pasukan Rusia.
Mereka memiliki alasan berperang yang jelas yang tak dipunyai pasukan Rusia, yakni berperang demi kemerdekaan dan kedaulatan nasionalnya.
Alasan itu membuat Ukraina begitu mudah merotasi pasukan tempur mereka. Sebaliknya Rusia kesulitan mengeksploitasi personel perangnya sampai terpaksa mengandalkan tentara bayaran semacam Kelompok Wagner.
Ketika serdadu-serdadu Ukraina berulang kali ingin kembali maju ke medan perang begitu pulih dari luka mereka, sebagian besar tentara Rusia malah kehilangan hasrat berperang.
Itu termasuk kelompok separatis Ukraina timur yang tak mau bertempur di luar wilayah Donetsk dan Luhansk yang berada dalam kawasan yang biasa disebut Donbas itu.
Mereka sudah kelelahan karena bertempur selama enam bulan penuh tanpa rotasi.