Si Pengolah Sampah Sabet Danamond Award
Jumat, 04 November 2011 – 19:19 WIB
Masyarakat Dusun Krebet yang berada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta tempat kelahiran Kemiskidi (46 tahun) bermata pencarian petani dan pengrajin anyaman bambu dan tikar. Naluri entrepreuner Kemiskidi terusik, pada tahun 1994 ia memulai kegiatan membina dan memberdayakan masyarakat pengrajin dengan mengajarkan mereka membuat produk yang terbilang unik, yaitu batik kayu. Ia juga mendirikan sanggar-sanggar hingga berjumlah 46. Kelompok sanggar ini diberi nama Mpok Darwis (Kelompok Sadar Wisata) dan berkembang menjadi sebuah koperasi, “Koperasi Sido Katon”, yang melayani kebutuhan para pengrajin. Desa Krebet kini dikenal sebagai salah satu Desa Wisata di Yogyakarta.
Nureini, Pembina Istri Nelayan
Rendahnya tingkat pendapatan nelayan di Patingaloang, Sulawesi Selatan, membuat Nureini (42 tahun) tergerak untuk melakukan suatu kegiatan yang dapat menambah penghasilan masyarakat nelayan Patingaloang. Saat ditinggal melaut, kebanyakan para istri nelayan menganggur. Nureini mengajak mereka mengolah ikan menjadi produk makanan olahan. Ikan yang biasanya hanya sebagai lauk, diolah menjadi abon yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Nureini juga mendirikan kelompok Fatimah Azzahra yang beranggotakan sekitar 200 istri nelayan. Nama Fatimah Azzahra juga digunakan sebagai merk dagang abon ikan olahan mereka. Patingaloang kini dikenal sebagai penghasil abon ikan bermutu. Produk abon ikannya menjadi salah satu pilihan buah tangan dari Makassar.
Putu Suryati, Pengubah Paradigma