Siap Mati untuk Perang, tapi Jangan Sampai Kita Mati Sia-Sia
Dalam peristiwa itu, Komodor Yos Sudarso yang saat itu menjabat sebagai Deputi Kasal, on board di atas Kapal Perang RI Macan Tutul sebagai Senior Officer Present Afloat (Sopa). Yos bersama 25 awak kapal perang RI Macan Tutul melaksanakan misi operasi Dwikora pembebasan Irian Barat. Namun pada peristiwa tersebut, beliau akhirnya gugur sebagai kesuma bangsa.
Perlu dicatat, KRI Macan Tutul saat itu melakukan patroli sekaligus misi pendaratan bagi sukarelawan asal Irian ke Kaimana berangkat bersama KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau. Ketiga kapal ini merupakan tipe kapal cepat torpedo yang dimiliki Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) saat itu.
Misi itu merupakan bagian dari Operasi Trikora yang didengungkan oleh Bung Karno pada 19 Desember 1961. Isi seruan itu ialah kibarkan Sang saka Merah Putih di Irian, Gagalkan pembentukan negara boneka Papua oleh Belanda, dan bersiaplah untuk mobilisasi umum guna menjaga persatuan dan kesatuan.
Tabur Bunga
Pada peringatan Hari Dharma Samudra tahun ini, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda Didik Setiyono didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armatim (KDJAT) Ny. Retno Didik Setiyono acara tersebut.
Pangarmatim Laksamana Muda Didik Setiyono saat tabur bunga pada upacara Hari Dharma Samudra di atas KRI Surabaya. Foto: Dispen Koarmatim
Peringatan kali ini menggunakan KRI Makassar–590 saat berlayar dari Dermaga Madura Koarmatim, Ujung Surabaya, Senin (15/1/2018).