Siap Mati untuk Perang, tapi Jangan Sampai Kita Mati Sia-Sia
“Untuk itu apabila wilayah perbatasan yang berkonflik di belahan negara lain terjadi maka bisa berdampak terhadap hubungan negara lainnya,” tegasnya.
Secara khusus, Laksamana Ade menekankan makna pada upacara peringatan Hari Dharma Samudera. Pertama, kita mewariskan semangat mental juang tanpa pamrih membela negara walaupun kematian itu akan dihadapi.
“Dan prinsip TNI AL seragam putih ini adalah mencerminkan bahwa kita siap mati untuk perang, tetapi jangan sampai kita mati sia-sia,” tegas Laksamana Ade.
Untuk itu, Ade mengingatkan perjuangan yang telah diteladani oleh para senior kita dengan teknologi alakadarnya tersebut dapat terus menggelorakan semangat pantang menyerah kepada generasi saat ini.
Saat itu, kematian dihadapi lebih untuk membela negara dan kita sebagai penerus harus bisa meneruskan perjuangan tersebut. Karena perjuangan kita tidak akan berakhir artinya menjaga kedaulatan negara di laut tidak akan pernah berakhir sepanjang sejalan dengan NKRI itu sendiri.
Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Suratno dalam keterangannya kepada wartawan menyebutkan hadir dalam acara tersebut, Para Pangkotama TNI AL, Kasarmatim Laksma TNI I.N.G. Sudihartawan, Danguspurlatim Laksma TNI Rachmad Jayadi, M.Tr.(Han)., Danguskamlatim Laksma TNI Agus Hariadi, Danlantamal V Laksma TNI Edi Sucipto, Para Pejabat Utama Koarmatim dan undangan lainnya.
Peringatan Hari Dharma Samudra juga digelar di sejumlah Komando Utama TNI AL. Di antaranya Markas Besar TNI AL (Mabesal).