Siapa Bisa Tahan Tiongkok dan Jepang di Piala Sudirman 2019?

Pelatih kepala timnas bulu tangkis Tiongkok Zhang Jun tidak menampik bahwa ia sangat bernafsu memenangkan Piala Sudirman 2019 setelah dua tahun lalu dipecundangi Korea Selatan 2-3 di babak final.

“Kekalahan dua tahun lalu pastinya sangat menyakitkan. Tapi itu jadi pelajaran buat kami untuk menyusun ulang tatanan tim kami. Karena kekalahan kemarin lah kami berhasil meracik sektor ganda campuran dengan lebih baik lagi,” ujar Jun seperti dilansir situs resmi BWF.

Sama seperti Tiongkok, Jepang juga punya susunan pemain yang tentu membuat lawan mereka bergidik. Meski tengah pincang di sektor ganda campuran lantaran salah satu pemain andalan Arisa Higashino tengah dibekap cedera, empat sektor lain yang dimiliki Jepang masih sangat kuat.

Ujung tombak tunggal putra Kento Momota diperkirakan bisa menyapu bersih semua laga yang bakal dijalani Jepang nanti. Dua pemain andalan tunggal putri Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi pun bisa menjadi sumber pundi-pundi poin Jepang.

Sektor andalan lainnya, yakni ganda putri, tentunya akan menjadi momok yang paling ditakuti negara lain. Jepang memboyong tiga pasangan terbaik dunia saat ini, yakni Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Sektor ganda putra yang baru saja ditangani oleh pelatih anyar asal Malaysia Tan Kim Her pun sudah mulai menunjukkan perkembangan. Performa Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam beberapa pekan belakangan harus diakui menunjukkan peningkatan.

Meski sadar menjadi tim yang diunggulkan juara, mereka tidak mau jemawa. Nozomi Okuhara menyadari bahwa perjuangan mereka di Piala Sudirman 2019 tidak akan mudah karena semua tim pasti mengincar untuk membasmi mereka.

“Saat ini tim kami memang yang nomor 1. Rekan-rekan tim saya adalah pemain-pemain terbaik di sektor mereka masing-masing, tapi tentu itu tidak otomatis membuat kami pasti jadi juara. Perjuangan kami akan sangat berat, karena pertandingan beregu sangat berbeda dengan pertandingan individu,” ujar Nozomi.