Siapa Menteri di 2 Kementerian Baru, Ini Analisis Bang Emrus Sihombing
Oleh karena itu, katanya, diperlukan sosok mendikbudristek yang sudah mumpuni di bidang manajemen pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. “Tepatnya, dari profesi dosen. Jadi, bukan dari pribadi yang hanya pernah berhasil dalam suatu bidang usaha bisnis,” kata dia.
Selain itu, Emrus menambahkan, perlu diangkat seorang kepala Badan Riset Dan Teknologi Nasional (Baristeknas) di bawah Kemendikbudristek.
Menurut dia, kepala Baristeknas itu menangani secara khusus bidang riset dan teknologi untuk mengejar ketertinggalan negeri ini dari negara-negara tetangga dalam jangka pendek.
Oleh karena itu, kepala Baristeknas ini harus punya visi, misi, program dan strategi yang operasional agar Indonesia segera setera dengan negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, China, dan Thailand dalam bidang riset dan teknologi di akhir masa pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi.
“Untuk itu, pemerintah sejatinya mengalokasikan dana yang besar atau kalau boleh penyediaan biaya tanpa batas. Semua biaya riset dan penemuan teknologi ditanggung oleh negara. Hasilnya, diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat dan industri untuk dimanfaatkan,” paparnya.
Dia menambahkan untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pembiayaan yang sangat besar. Emrus menyarankan, biaya baristeknas setidaknya bisa dari dua sumber utama.
Pertama, dari BUMN. Bisa saja sejumlah persentase tertentu dari keuntungan dan memindahkan seluruh tunjangan serta bonus, pejabat, direksi dan komisaris semua BUMN untuk dialokasikan ke Baristeknas.
“Sebab, mereka di BUMN sudah memperoleh gaji yang sangat besar,” katanya.