Siapkan 150 Ribu Hektar Lahan untuk Food Estate
jpnn.com - JAKARTA - Dalam rangka mendukung target swasembada pangan pada pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan kawasan terpadu khusus memproduksi bahan pangan (food estate). Lahan tersebut bakal ditanami berbagai jenis bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat.
"Kami mencanangkan program kawasan terpadu produksi bahan pangan atau food estate pada 2016. Kawasan ini berlokasi di Kalimantan dengan areal seluas 500.000 hektar yang akan disiapkan untuk memproduksi berbagai jenis tanaman pangan yang penting bagi masyarakat," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, kemarin (24/4).
Tanaman pangan seperti padi, tebu, jagung dan kedelai akan mendominasi program food estate ini. Sebab itu merupakan bahan pokok bagi kebutuhan masyarakat. Mentan berharap dengan program food estate ini keterlibatan masyarakat menjadi prioritas nomor satu.
"Program ini juga akan disharing dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan pihak swasta," tandasnya.
Lahan food estate akan dilengkapi dengan teknologi pertanian tinggi. Rencananya, lokasi yang memungkinan untuk dibangun food estate antara lain di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
"Sementara ini program food estate masih dalam pembahasan. Tapi lahannya sampai hari ini sudah ada kurang lebih 350.000 hektar di Kalimantan," sambungnya.
Program food estate nantinya akan direalisasikan dengan Peraturan Presiden (Perpres) yang ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo. Amran meminta semua pemangku kepentingan bersinergi setelah Perpres tersebut disahkan.
Lahan tersebut akan menjadi tulang punggung untuk mengatasi kekurangan bahan pangan. "Komoditasnya bisa padi, jagung, kedelai," rincinya.
Mentan menyampaikan, masih banyak tantangan untuk menumbuhkan kembali sektor pertanian. Namun berbagai langkah telah dilakukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
"Masalah-masalah seperti irigasi, pupuk, dan benih bibit merupakan hal yang kerap dihadapi sektor pertanian di Indonesia, dimana akan menjadi fokus utama kami," tegasnya.
Untuk mendukung pencapaian swasembada pangan, Mentan juga telah melibatkan partisipasi para mahasiswa fakultas pertanian. Mentan berharap program mahasiswa bertani dapat menghidupkan kembali lahan pertanian serta meningkatkan produktivitas komoditas pertanian.
"Kami akan membentuk Pemuda Tani Indonesia yang menggiring para mahasiswa yang sudah lulus ini turun ke pertanian,"jelasnya. (wir/agm)