Siapkan Dana Pilkada dari SILPA
Sementara Nisel, belum dapat dikonfirmasi karena menjadi salah satu dari sebelas daerah yang tak hadir memenuhi undangan Kemendagri kali ini. Atas kondisi tersebut, birokrat yang akrab disapa Donny ini menyatakan siap mengonfirmasi ke Nisel, selambat-lambatnya hingga Senin malam. Hal ini penting diketahui, sehingga ketika ada permasalahan dapat segera dicarikan jalan keluarnya.
“Secepat-cepatnya malam ini (Senin,red) sudah ada kesimpulan. Meski demikian, melihat data dari 11 daerah yang masih diupayakan untuk dikonfirmasi oleh Kemendagri, di atas kertas mereka memiliki kapasitas fiskal yang memadai,” katanya.
Saat ditanya bagaimana sekiranya Nisel tak mampu membiayai penyelenggaraan pilkada, Donny mengaku tetap optimistis. Pasalnya, Kemendagri telah menerbitkan sejumlah aturan dimungkinkannya penggunaan anggaran mendahului penetapan APBD Perubahan 2015.
“Kita tahu persis pemetaan prilaku belanja daerah. Makanya kita dorong lakukan langkah-langkah penyesuaian sebagaimana perintah undang-undang, wajib dianggarkan. Tolong efisensi belanja. Geser yang tidak perlu, sebesar-besarnya untuk belanja pilkada. Masa belanja wajib (pelaksanaan pilkada,red) tidak bisa mereka lakukan, sementara belanja yang lain mereka anggarkan,” ujarnya.
Dalam pertemuan, sempat mengemuka beberapa hal menarik, tatkala pertemuan hampir berakhir. Wali Kota Gunung Sitoli, Martinus Lase secara spontan meminta waktu agar diperkenankan menyampaikan pendapat.
“Saya dapat undangan, tapi tidak diberi kesempatan menjelaskan tentang kesiapan pelaksanaan pilkada. Apakah saya sudah dihitung siap,” ujarnya.
Pertanyaan tersebut membuat suasana yang tadinya terkesan formal, menjadi hidup dengan candaan-candaan. Apalagi kemudian Dirjen Keuda Kemendagri, Reydonnyzar menanggapinya secara santai dengan mengatakan, yang didahulukan merupakan daerah yang kemungkinan masih memiliki kendala dalam penganggaran.
Atas jawaban tersebut, Martinus mengatakan daerahnya siap melaksanakan pilkada dengan dana yang mencukupi.(gir/jpnn)