Sedangkan untuk di provinsi Jateng, lebih disebabkan karena banyaknya penduduk dan tingkat pendidikan. Data terakhir pada 2011 lalu, di Jateng ada 986.179 jiwa penyandang buta aksara. (wan/ttg)
JAKARTA- Penghargaan King Sejong Literazy Prize yang belum lama ini diterima Indonesia dari UNESCO menjadi pelecut semangat pengentasan buta aksara.