Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sidak, Beras Maknyuss dan Ayam Jago Beredar di Pasaran, Dijual Mahal

Selasa, 25 Juli 2017 – 03:15 WIB
Sidak, Beras Maknyuss dan Ayam Jago Beredar di Pasaran, Dijual Mahal - JPNN.COM
Beberapa beras produksi PT Indo Beras Unggul (IBU). Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, MUBA - Tim Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Muba menggelar inspeksi mendadak (sidak) mengawasi terkait peredaran beras oplosan merek Cap Ayam Jago dan Maknyuss di pasaran.

Pihaknya pun menemukan kedua merek beras premium itu masih dijual dengan harga tetap mahal.

“Kita langsung minta kepada pemilik toko agar harga beras itu diturunkan,” kata Edward ST, Kabid Barang Kebutuhan Pokok dan Penting Disperindag Muba usai sidak seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) Senin kemarin.

Bila menolak, tim memerintahkan pemilik mengembalikan beras tersebut ke distributor. "Karena mahalnya harga tak diimbangi kualitas beras yang ada. Padahal kita ketahui beras Maknyuss dan Ayam Jago diduga dioplos beras subsidi seperti temuan Bareskrim Polri,î ungkapnya.

Kadisperindag Muba, Zainal Arifin, menambahkan juga demikian. "Sebenarnya konsumsi beras ini tidak masalah, yang masalah itu konsumen beli beras premium tapi kualitas beras subsidi. Jadi kita minta turunkan saja harganya,” bebernya.

Pemilik Toko Anthik Mart, Muslim bersedia mengembalikan beras tersebut ke distributor. "Saya sudah koordinasi untuk itu," bebernya.

Di PALI, beras Maknyuss dan Cap Ayam Jago itu juga beredar dengan harga mahal. "Kalau kami baru akan melakukan pengecekan. Kita minta pedagang segera tarik beras yang dioplos. Jika masih ada, akan kita sita," sebut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian PALI, Lihan Umar.

Tapi di Musi Rawas, warga tak terlalu khawatir karena lebih senang beli beras ke petani. "Kalau beras mahal itu mungkin hanya berdampak di perkotaan. Di tempat kita banyak beras lokal, berasnya kualitas super tapi harganya murah Rp8-9 ribu per kg," sebut Pariono (55), warga Tugumulyo Mura.

Tim Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Muba menggelar inspeksi mendadak (sidak) mengawasi terkait peredaran beras oplosan merek Cap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News