Sido Muncul Salurkan Bantuan bagi Korban Bencana Lewat Kemensos, Ini 5 Alasannya
“Maka mereka bisa memprioritaskan mana dulu mendesak dan lebih membutuhkan,” tutur Irwan.
Ketiga, Irwan menyadari pandemi Covid-19 saat ini membuat mobilitasnya sangat terbatas. Terlalu riskan baginya jika harus bepergian ke berbagai daerah seperti yang sering dia lakukan semasa kondisi normal.
“Kalau tidak ada pandemi, saya sudah pasti keliling untuk menyalurkan bantuan yang cocok buat warga yang terdampak bencana,” kata Irwan Hidayat penuh semangat.
Keempat, menurut dia, di tengah situasi yang sedang krisis seperti ini, kepercayaan kepada pemerintah harus dipupuk.
“Kalau bukan kita semua, lalu siapa lagi yang percaya akan kinerja pemerintah. Saya yakin, kalau kita percaya, mereka juga akan menjalankan amanah kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
Dia lantas mencontohkan orang-orang Indonesia yang lebih memilih berobat ke Singapura ataupun Penang di Malaysia. Menurutnya, hal itu bukan disebabkan dokter di Indonesia tidak mampu ataupun rumah sakitnya tidak memadai.
“Karena kita tidak mau memercayai kehebatan dan kemampuan para dokter kita sendiri,” tuturnya.
Kelima, pada saat bencana tiba betapa repotnya semua unsur pemerintah yang menanganinya. Selain Kemensos, pihak lain yang terlibat dalam kebencanaan antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, TNI, Polri dan unsur lainnya.
Namun ketika berurusan dengan dana APBN ataupun APBD, instansi pemerintah tidak leluasa. “Banyak aturan yang harus dilalui. Bantuan dari swasta seperti kami bisa lebih cepat, untuk tanggap bencana,” katanya.