Sikapi Kenaikan BBM, 28 Universitas se-Jakarta Gelar Seminar, Begini Catatannya
Bersamaan dengan penyesuaian harga BBM di Indonesia, pemerintah juga turut memberikan bantalan berupa bantuan sosial (bansos) jenis Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Staf Khusus Kementerian Sosial Luhur Budijarso memaparkan data yang dikeluarkan oleh World Bank, bahwa setelah pandemi ada sekitar 150 juta orang di dunia, termasuk Indonesia, tiba-tiba menjadi orang miskin.
“Indonesia adalah salah negara yang rentan jatuh miskin setelah pandemi, terlebih dengan adanya perang Rusia-Ukraina," kata Luhur.
Pemerintah melakukan berbagai upaya membuat masyarakat rentan yang terdampak tersebut memiliki ketahanan, sehingga saat penyesuaian harga BBM masyarakat tidak jatuh miskin.
“Kementerian Sosial kemudian mengemban amanah di UU Nomor 13 tahun 2011, negara ingin agar kita tuh betul-betul berpihak dan melakukan tindakan afirmasi pada rakyat miskin," lanjut Luhur.
Jika berbicara pengentasan kemiskinan, lanjut Luhur, maka kuncinya adalah afirmasi sasaran penerima manfaat. Distribusi bansos tepat sasaran menjadi bagian terpenting dalam memastikan seseorang terhindar dari kemiskinan.
Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial Kementerian Ketenagakerjaan Heru Widianto juga mengeluhkan adanya distribusi bantalan sosial tidak tepat sasaran.
Menurut Heru, distribusi tidak tepat sasaran sangat merugikan masyarakat ekonomi ke bawah.