Sikapi Kenaikan Harga Beras dan Cabai, Mendagri Tito Minta Pemda Lakukan Ini
Mendagri Tito mencontohkan Makassar misalnya, di lorong-lorong ditanami cabai dengan menggunakan polybag.
"Nah sebetulnya (cabai) tanaman yang mudah sekali tumbuh, cuma mungkin kurang digerakkan. Ada daerah-daerah yang mewajibkan sampai setiap kelurahan, RW/RT. Ada juga yang mewajibkan ASN-nya untuk menanam cabai. Sebetulnya itu tanpa harus menunggu daerah lain,” terangnya.
Dia menekankan gerakan menanam cabai ini bergantung pada kemauan masing-masing Pemda.
Apalagi dalam rangka mendukung pengendalian inflasi, Mendagri telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam Rangka Pengendalian Inflasi di Daerah.
Selain itu, aparat penegak hukum juga bersedia mendampingi Pemda agar tidak ragu memanfaatkan BTT untuk mengendalikan inflasi.
“Jangan ragu-ragu, gerakkan gerak tanam cabai, meskipun saat ini memang para petani cabai lagi senang ini, harganya naik, tapi senangnya jangan terlalu berkepanjangan, karena yang konsumennya yang sedih nanti,” ujarnya.
Sementara untuk beras, selain berupaya meningkatkan jumlah produksi dalam negeri, Mendagri Tito juga mendorong Pemda agar terus berkoordinasi dengan Bulog.
Hal ini untuk memastikan persediaan beras Bulog dapat didistribusikan dengan baik.