Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Silakan ke Bali, Ada Penglipuran Village Festival 2017

Rabu, 20 Desember 2017 – 01:40 WIB
Silakan ke Bali, Ada Penglipuran Village Festival 2017 - JPNN.COM
Arief Yahya. Foto: Kemenpar

Menjelang Tahun Baru 2018, Bali memang menyiapkan banyak event besar. Kondisi ini dipermudah dengan kondisi Gunung Agung yang sangat kondusif. Harapan menjadi magnet penarik wisatawan pun semakin besar lantaran Bandara Ngurah Rai sudah menerima tambahan 477 penerbangan dengan total 80 ribu kursi, Senin (18/12).

Agung pun menambahkan, dengan durasi festival yang panjang diharapkan wisatawan tertarik datang dan tinggal lebih lama khsusnya di wilayah Penglipuran. Sebab, dengan kedatangan wisatawan diharapkan roda perekonomian masyarakat kembali berputar cepat.

“Semua sangat kondusif dan aman. Festival ini dijamin sangat menarik. Kami berharap Penglipuran bisa menarik banyak wisatawan, sama seperti festival yang digelar sebelumnya di daerah lain. Dengan begitu maka akan baik untuk menaikan kesejahteraan masyarakat. Yang jelas, festival ini sangat unik dan kental dengan nuansa tradisi masyarakat Penglipuran yang terus dilestarikan,” lanjutnya.

Bila mengacu kepada Pemuteran Bay Festival 2017 yang ditutup Sabtu (16/12), event yang digelar di Teluk Pemuteran, Buleleng, mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sampai 40 persen. Digelar selama empat hari, Pemuteran Bay Festival berhasil menarik kunjungan 15 ribu wisatawan.

Kembali memupuk asa di Penglipuran, festival ini memang akan menyuguhkan beragam tradisi yang turun temurun tetap dipertahankan. Hampir 40 persen luas wilayah ditumbuhi hutan bambu, warga memiliki cara unik dan harus meminta izin tokoh adat setempat sebelum memotongnya.

Memiliki potensi hutan bambu, bisa ditebak kalau masyarakat Desa Penglipuran mahir dalam kerajinan bambu. Beragam kerajinan tangan dengan bahan baku tentu akan disajikan dengan harga yang super menarik.

Keunikan lainnya adalah rumah warga kental bergaya tradisional Bali dengan bagian terdiri gerbang yang disebut angkul-angkul, atap dari bambu, dan dinding penyeker.

Halaman rumah dihiasi bale sakenam, sementara tempat ibadah keluarga diletakan di sudut timur. Menariknya, hanya anak laki-laki yang berhak mewarisi rumah utama.

Sudah ada rencana wisata akhir tahunan 2017 belum? Silakan ke Bali, mumpung ada banyak program diskon yang terbilang fantastik di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close